ANTROPOLOGI POLITIK

TERBENTUKNYA ANTROPOLOGI POLITIK
Antropologi politik tampil sebagai project yang tua namun masih berlanjut hingga saat ini, dan sebagai sebuah spesialisasi mutakhir dalam riset antropologis. Dalam aspek pertama, mengarah kepada pembentukan sebuah pengetahuan ilmu tentang politik, yang memandang mahkluk manusia sebagai homo politikus dan mencari peralatan umum dari semua organisasi politik dalam berbagai pengalaman geografis maupun sejarahnya. Dalam hal ini manusia telah berada dalam politics karya aristotle , yang menimbang mahluk manusia sebagai mahluk politik yang alamiah,dan upayanya membeberkan hokum-hukum.
Dalam aspek kedua antropologi politik adalah sub devisi dari antropologi sosial ata etnologi. Ia memusatkan perhatiannya pada deskribsi dan analisa tentang system politik yang terdapat dalam masyarakat-masyarakat primitive atau arkhaik, keberadaan ilmu politik sebagai disiplin ilmu yang mandiri hanyalah perkembangan baru-baru ini saja.
1.      BOBOT ANTROPOLOGI POLITIK
Sebagai sebuah disiplin ilmu yang menyandang status pengetahuan ilmiah, antropologi dari segalanya adalah suatu cara untuk mengakui dan memahami bentuk-bentuk politik yang lain, yang eksotik. Antropologi politik adalah peralatan untuk membeberkan dan mempelajari berbagai pranata dan praktek yang membentuk pemerintahan manusia, serta pemikiran atas landasan apa semuanya didasarkan. Montesquieu mengembangkan istilah oriental despotism, dia menampilkan diri sebagai satu dari para pendiri yang mula-mula disiplin ilmu antropologi politik ini, sesungguhnya tempat yang diberikan oleh marxis dan neo-marxis bagi model masyarakat tersebut adalah bukti pentingnya sumbangan Montesquieu.
Dalam kenyataan Montesquieu adalah sang inisiator dari sebuah upaya displin ilmiah yang suatu kali telah membentuk peranan antropologi sosial dan cultural. Ia menggariskan keragaman masyarakat manusia dengan landasan sejarah kuno, ia membuat sketsa sebuah metode yang member pembandingan dan klasifikasi sebuah tipologi. Hal ini memberi pula nilai istimewa bagi wilayah politik dan mengidentifikasikan tipe-tipe masyarakat menurut cara-cara pemerintahannya. Antopologi politik pertama-tama bermaksud untuk menentukan wilayah-wilayah cultural dan sekuensinya atas basis criteria teknik ekonomik dan elemen peradabannya dan bentuk politik struktur, demikianlah politik telah menjadi criterion relevan bagi differensiasi keseluruhan masyarakat dan peradaban, terkadang dia selalu memperoleh status ilmiahnya secara istimewa. Antropologi politik dilihat sebagai disiplin ilmu yang memusatkan perhatiannya pada masyarakat arkhaik dimana Negara tampil sebagai Negara yang terbentuk tidak terlampau jelas dan di mana bentuknya beraneka ragam.
            Lowie mempersembahkan karyanya yakni the origin off state untuk menjawab suatu persoalan yakni tentang asal usul Negara dan bentuk-bentunya yang mula-mula, lowie juga kembali kepada bidang-garapan riset yang telah dibuat oleh para perintis antropologi dan juga berhadapan dengan persoalan masyarakat yang segmenter, yang tidak memiliki kekuasaan politik tertentu yang telah menjadi perdebatan lama dan terus berlanjut hingga kini, menurut fj teggart organisasi politik adalah sebuah kekecualian yang menjadi karasteristik bagi kelompok tertentu semua orang pernah atau masih diorganisisr oleh landasan yang bebeda, kemudian sosiolog amerika menyatakan bahwa pemerintahan kesukuan itu berbeda dari semua bentuk politik lainnya.
            Tujuan-tujuan pokok antropologi politik:
a.       Sebuah ketentuan politik yang tidak mengaitkan dengan masyrakat-masyarakat historis itu, tidak pula dengan keberadaan sebuah aparatur nrgara.
b.      Suatu penajaman tentang proses-proses pembentukandan transformasi system-sistem politik melalui riset-riset yang dibuat sejalan dengan riset para sejarawan.
c.       Sebuah studi komparatif yang menjangkau berbagai ekspresi yang berbeda dari realitas-realitas politik tidak terbatas hanya pada sebuah sejarah yakni sejara eropa teapi dalam seluruh persiapan historis dan geografinya.
Situasi masyarakat politik (eksotik) sekarang ini mendorong orang untuk mengkaji dengan mengikat hakikat dinamikanya dinamikanya hubungan antara organisasi politik tradisional dan politik modern antara modernism dan tradisi, dengan mengingat hakikat dan dinamika sekarang ini.




2.      BERKEMBANGNYA ANTROPOLGI POLITIK
a.       Para perintis
Manakala para antropolog mengkonstruksikan kembali perjalanan ilmiahnya, mereka sering mendapati kembali tonggak-tonggak yang member bobot bukti dan sifat permanen dan garapan pokoknya itu, penyebab terbentuknya dan dan merosotnya pemerintahan dan upayanya untuk hokum-hukum perubahan politik adalah riset max gluckman yang merujuk kepada Aristotle. DF, pecock menilai perhatian dengan menyebut ketertarikan prancis bacon akan bobot bukti pada masyarakat-masyarakat barbar.
Dari antara para filosofis terdahulu, rousseau teristimewa dalam discours sur I’inegalite dan contract social, adalah yang seringkali dikutip sumbangannya tidak selalu secara benar dievaluasi oleh para spesialis dalam sosiologi politik dan antropologi politik. Ia tidak bisa direduksi kedalam kontrak hipotesis melalui mana mahkluk manusia yang muncul dari keadaan primitive dan mengubah cara beinteraksinya sebuah teori yang oleh Parkinson dikatakan sebagai retorika abad ke-18 dan kuno, dalam pencariannya yang tidak mungkin akan asal usul itu rousseau mempertimbangkan secara ilmiah berbagai praktek orang barbar dan memiliki institusi akan dimensi-dimensi historis dan cultural mereka,. Ia memakai relativisme dan mengakui bahwa studi komparatif tentang masyrakat itu membuat suatu pengertian lebih baik atas masing-masingnya,, ia pun mengembangkan penafsirannya dalam pengertian asal-usunya, ketidak merataan dan hubungan-hubungan produksi itulah motif penggerak dari sejarah.
Sejumlah kecenderungan politik diabad ke-18 telah dihidupkan kembali dalam karya marx dan engels, karya mereka ini mengandung bermulanya antropologi ekonomi dengan pembeberannya atas dasar produksi yang asiatik, dan sebuah antropologi politik termasuk pertimbangan ulangnya atas despotism oriental dan manifestasi-manifestasi historisnya, mereka mendasarkan teorinya atas dasar teori eksotik Engels memperlakukan sejarah barat sebagai wakil dari perkembangan umat manusia pada umumnya, secara itu memperkenalkan pandangan tunggal atas perkembangan masyrakat kultur.
b.      Para antropolog pertama
Fenomena politik yang dipertimbngkan oleh para antropolog pertama ini adalah dari segalanya memandang asal usulnya, dan dengan keraguan yang sedemikian nyata sehingga seorang dengan cukup baik menyimpulkan bahwa mereka sesungguhnya tidak tertarik dengan poltik ini. Gluckman mengecam ketidak memadainya yang sempurna dari mereka ini, tidak ada satupun dari antropolog terdahulu, tidak pula maine, kalupun kita memandangnya sebagai saang leluhur telah berurusan dengan persoalan-persoalan politik, barangkali karena semua riset antropologi itu telah dibuat atas masyarakat-masyarakat berskala kecil diamerika, Australasia, ociena dan benua-benua lainnya.
Karya sir henry maine yang terkenal yakni ancient law, (1861) sebuah studi perbandingan tentang pranata-pranata tentang eropa –indo memperlihatkan adanya dua evolusi dalam perkembangan masyarakat-masyarakat, perubahan dari masyarakat yang dilandaskan kepada status kemasyarakat yang dilandaskan kepada kontrak perubahan dari bentuk organisasi sosial yang berpusat kepada organisasi kekerabatan menjadi organisasi-organisasi yang di perintah oleh prinsip-prinsip lain, termasuk kontak-kontak local yang menjadi basis bagi tindakan politik pada umumnya. Hal tersebut menjadi pembeda ganda yang meletakkan awal perdebatan yang masih tetap hidup sampai sekarang ini.
Morgan mengakui pembeda fundamental atas pemerintahan yang punya bobot bukti atas perkembangan awal dari masyarakat
v  Dalam pengaturan sang waktu, didapati diantara orang-orang dan pda hubungan yang murni personal serta disebut sebagai khas sebuah masyarakat.
v  Didapati pada territorial dan hak kepemilikan, dan bisa disebut sebagai khas sebuah Negara, masyarakat politik itu dibasis atas dasar politik territorial, dan berhubungan dengan pemilikan sebagimana dengan orang-orang melalui hubungan-hubungan territorial.
c.       Para antropolog politik
Belum lagi sampai tahun 1920,telah berkembang sebuah antropolgi politik secara berdiferensiasi secara eksplisit maupun implicit dalam dua tahun saja masing-masing dari dua karya inimemperlihatkan dua garapan-garapan yang sama yakni:
v  The origin of the state reconcidered in the light of the data of aboriginal north amerika(1924) oleh WC macleodyang mempergunakan bobot bukti yang doikumpulkan oleh antropolog amerika.
v  The origin of the state(1927) oleh RH lowie yang menentukan faktor-faktor baik peranan internal  (yang bertanggung jawab atas differensiasi sosial) maupun faktor-faktor eksternal (yang dihasilkan dari penaklukan-penaklukan).
Persoalan tentang asal-usul juga diperhatikan oleh sir james frazer yang mengkaji hubungan antara magi, religi dan kekerabatan yang menjadi inisiator tentang hubungan tentang hubungan antara kekuasaan dan suci, beny frasad juga menerbitkan theory of government in india. Frans boas mempersembahkan satu bab dari general antrhopologi untuk persoalan-persoalan pemerintahan sementara primitive society oleh lowie itu mensistematisir teas-tesa penulisnya dan member hasil singkat atas dailnya.
African political systems adalah koleksi yang diedit oleh evan-pritchard dan meyer fortes, dengan mengajukan berbagai macam kasus yang secara jelas didefferensiasikan, ia memiliki nilai tinggi sebagai komparatif. Semenjak 1945 ada perkembangan yang cepat dalam jumlah para spesialis dalam bidang politik afrika, studi-studi mereka terutama adalah hasil dari kerja lapangan secara intensif. Mereka mengkaji baik masyarakat segmenter (fortes, middleton, dan tait, southall, balandier) dan masyarakat bernegara( nadel,smith maquet, marcier, apter) mereka berupaya member kerangka teoritis dan sintesa kawasan atas system-sistem yang bersangkutan.
Diluar bidang afrikanist sebuah karya telah mendominasi literature khusus yakni yakni karya Edmund lead political system of higtland Burma (1954) yang dipersembahkan untuk mempelajari struktur-struktur politik dan organisasi orang kachin diburma, studi ini tyeristimewa mengemukakan organisasi politik dari fenomena sosial mengikuti nadel, masyarakat secara keseluruhan dan unit politik sekaligus diindentifikasikan sementara organisasi sosial itu dikaji dari sudut pandang gagasan-gagasan tentang pembagian kekuasaan diantara orang dan diantara kelompok orang. Leach mengembangkan dan inilah sumbangan terbesarnya sebuah strukturalisme dinamik dengan kekayaan paling berguna bagi antropologi politik. Ia memperlihatkan bagaimana ketidakstabilan suatu keseimbangan sosial politik itu, akibat kontradiksinya kesenjangan antara hubungan sosial dan politik dengan system gagasan yang berkaitan.

ANTROPOLGI POLITIK



NAMA                       :           DEMIANUS LAKILA
STAMBUK                :           C1C1 10 023
JURUSAN                 :           ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALULEO
KENDARI
2013

Komentar

  1. mantap broo, teratas lagi kau saat ini... your blogg...
    saran: ini kan publick, jika memasukkan data itu harus punya referensi, sebab jika punya referensi maka orang yang mengakses masalah yang menyangkut apa yang kamu tulis..tidak ragu untuk menjadikan referensinya karena punya landasan yang kuat, bukan hanya sekedar fikiran kamu misalnya...hehehehehehehehehheheheheheh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dongengnya sudah lumayan bagus cuma bagian akhirnya kurang seru.. harusnya di buat lebih menegangkan supaya bisa di buatkan kelanjutan yg lebih seruh l.. saran

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERDAS CERMAT DEMIANUS

Sejarah singkat Desa Lalonaha.

dampak masuknya alat pertanian canggih didesa lalonaha kecamatan wolo