LALONAHA KECAMATAN WOLO

Dampak masuknya alat pertanian canggih bagi masyarakat petani lalonaha Desa lalonaha adalah salah satu desa yang berada dikecamatan wolo kabupaten kolaka, penduduknya mayoritas adalah petani sawah dan kebun mereka hidup dari hasil pertanina yang mereka kelola. Tempat persawahan masyarakat sangatlah strategis karena begitu banyak irigasi yan dibuat oleh masyarakat petani itu sendiri dan juga dengan bantuan dari pemerintah setempat, oleh karena itu turun sawah atau saat mengelola lahan persawahan tidak ditetunkan oleh curah hujan yang turun untuk digunakan mengairi persawahan namun mereka telah memiliki banyak irigasi yang sangat mendukung untuk mengelolah persawahan tanpa menunggu musim hujan yang seperti pada daerah-daerah lain yang hanya mengelola persawahan mereka saat musim hujan turun. Masyarakat lalonaha terkenal dengan petani-petani yang kuat dan rajin sehingga hasil pertanian mereka juga saat panen selalu memuaskan sehingga banyak pedagang-pedagang yang berdatangan didesa lalonaha untuk membeli beras dan hasil pertanian lainnya. a. System pengolahan lahan sebelum masuknya peralatan canggih Sebelum masuknya peralatan-peralatan canggih yang digunakan oleh petani untuk mengelolah persawahan mereka, masyarakat petani didesa lalonaha mengenal adanya suatu kelompok kerja yang dalam bahasa toraja (ma’leli’) yang terdidiri dari bebrapa orang yakni laki-laki dan juga kelompok kerja wanita mereka membuat suatu kelompok kerja yang biasanya mengelola lahan pertanian, adapun kelompok kerja yang dibuat ini didasarkan atas suatu balas jasa. Kelompok kerja laki-laki biasanya mengerjakan suatu pekrjaan yang sangat berat yakni memacul atau membabat rumput yang ada dilahan persawahan yang akan ditanami padi sedangkan perempuan biasanya mengerjakan pekerjaan seperti mencabut bibit padi dari tempat persemaian kemudian laki-laki menanamnya, dalam kelompok kerja ini yang didasarkan atas balas jasa jam mereka bekerja biasanya ditentukan sendiri oleh kelompok kerja tersebut jam yang biasanya digunakan tergantung dari waktu yang ditetapkan karena mereka bisanya mengunakan 3-5jam waktu untuk bekerja, cara balas jasa mereka dalam kelompok kerja petani lalonaha ini adalah jika seumpama si A yang di kerjakan oleh kelompok tani dan semua anggota kelompok tani dating di swah si A, maka jika anggota kelompok yang laiinya juga mendapatkan giliran untuk dikerjakan sawahnya maka si A wajib ikut disawah anggota kelompok yang laiinya namun saat si A dikerjakan lahan persawahannya dan si S tidak sempat hadir maka saat si S mendapat giliran untuk dikerjakan lahan pertaniannya oleh kelompok tani mka si A boleh saja tidak dating di sawah si S karena saat pekerjaan di sawah si A si S tidak dating oleh sebab itu kelompok pertanian masyarakat ini didasarkan atas balas jasa namun dalam kelompok tani ini jarang anggotanya yang sengaja untuk tidak menghadiri pekerjaan kelompok. Hal yang berbeda juga terdapat dalam system pertanian masyarakat lalonaha yaitu saat ada seorang petani yang tidak mempunyai kelompok pertanian maka pekerjaan dipersawahan mereka biasanya kerjakan dengan bantuan dari keluarga atau didasarkan atas dasar kekeluargaan yang upanya didapatkan saat hasil panen tiba dimana saat persawahan bru saja dikelola dan ada seseorang atau beberapa orang yang dating membantu maka pada saat panen tiba mereka dipanggil untuk memanen padi dengan imbalan 1 hari 1 karung terigu yang berukuran 25kilo. b.pengolahan lahan setelah masuknya peralatan canggih masuknya suatu alat pengelola pertanian yang canggih didesa lalonaha diterima baik oleh para petani yang ada didesa mereka tidak pernah menolak hadirnya peralatan pertanian tersebut karena dampak yang dihasilkan sangatlah meringankan beban para petani yang dahulunya masih menggunakan pacul, parang dan alat pertanian lainyya sekarang telah menggunakan peraltan yang sudah dikatakan canggih sebut saja traktor, perontok, dan alat pemanen, dan hasil pekerjaan yang dihasilkan oleh peralatan pertanian tersebut jauh lebih cepat dibandingkan dengan alat pertanian yang boleh dikatakan masih tradisional sehingga ini sangat mendukung kerja petani yang dahulunya sangat lambat dan keras telah megalami perubahan dengan hadirnya alat tersebut. Suatu hal yang sangat merugikan bagi para petani didesa lalonaha ini dengan masuknya perlatan canggih mereka sangat bergantung pada peralatan pertanian tersebut sehingga jika tidak ada traktor yang akan beroprasi karena diakibatkan oleh beberapa hal maka perswahan juga mereka akan terbengkalai begitu saja tanpa dikerjakan, sehingga ini sangat merugikan bagi para petani karena tempat pendapatan utama mereka tidak dikerjakan dan otomatis ekonomi para petani juga mengalami kekurangan, Tak disadari oleh para petani bahwa dengan hadirnya perlatan canggih tersebut dapat menghabiskan biaya yang cukup banyak dalam mengelola lahan mereka biaya yang dikenakan bagi mereka dalam mengelola lahan pertanian mereka yaitu mulai dari membajak sampai lahan siap ditanami berkisar antara RP 7500- RP.8000/are atau dalam persegi 10x10meter, hal ini menunjukkan bahwa biaya yang mereka keluarkan untuk lahan mereka bertambah, lain halnya dengan biaya yang dikeluarkan untuk pestisida atau racun hama dan rumput serta pupuk oleh karena itu masuknya peralatan pertanian cnggih selain mempunyai dampak yang baik juga dampak yang buruk. Tradisi atau kebiasaan telah dihilangkan oleh hadirnya peralatan pertanian canggih ini adalah hilangnya kelompok-kelompok kerja yang sebelum masuknya peralatan ini banyak dibuat oleh petani-petani yang dapat menghadirkan kebersamaan dan kedisiplinan kerja sehingga para petani didesa sekarang ini banyak yang telah hidup dalam kemalasan karena adanya peralatan tersebut ini terbukti saat adanya persawahan-persawahan yang tidak dapat dikerjakan oleh traktor telah mengalami suatu perubahan persawahan tersebut sudah tidak diolah lagi padahal sebelum masuknya traktor semua lahan persawahan baik yang dalam maupun yang dangkal semuanya diolah oleh petani karena adanya kelompok kerja yang dibuat oleh petani-petani. Kemudian hal yang sangat merugikan bagi para buruh tani yaitu mereka telah kehilangan pekerjaan utama mereka yaitu saat panen padi tiba mereka hanya mendapatkan upah dari para pemilik sawah dengan cara mereka membantu untuk memanen padi mereka namun dengan masuknya alat pemanen padi yang modern mereka telah kehilangan pekrjaan yang selelu menghidupi keseharian mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERDAS CERMAT DEMIANUS

Sejarah singkat Desa Lalonaha.

dampak masuknya alat pertanian canggih didesa lalonaha kecamatan wolo